Senin, 27 Agustus 2012

Daftar Harga Menu Makanan dan Minuman Bebek Kaleyo Terbaru

Siapa yang tidak pernah merasakan kenikmatan Bebek Kaleyo? Bumbu rempah yang meresap disertai dengan sambal yang pedas membuat orang begitu menikmatinya, bahkan sampai ketagihan. Walaupun nasi habis, orang-orang akan tetap menunggu selama 45 menit agar nasi tersedia. Luar biasa pengorbanannya demi seekor bebek Kaleyo. Penulis sendiri menyaksikannya secara langsung dimana pelanggan dengan setianya menunggu sambil mencuil bebek yang telah dihidangkan.

Anda belum pernah mencoba? Tidak ada salahnya sebelum Anda datang dan menikmatinya, Anda melihat-lihat dahulu menu makanan dan minuman yang Anda akan pesan di gambar-gambar di bawah ini. Ingat, harga belum termasuk pajak 10%.

Referensi: Cobalah menu cabe ijo jika suka rasa pedas dan menu goreng atau bakar untuk yang tidak suka pedas, karena sambal terpisah dari bebek/ayamnya. Untuk minuman, cobalah sop buah dengan berbagai pilihan kaldu seperti strawberry, jeruk dan jambu. Bagi yang suka asam, cobalah strawberry. Very recomended.

Selamat mencoba. (lj)

Menu Makanan Bebek Kaleyo

Menu Minuman Bebek Kaleyo

Satu Porsi Bebek Muda Setengah Ekor Goreng + Nasi Putih

Kamis, 23 Agustus 2012

Four Faces Buddha (Se Mien To) di Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pelabuhan Ratu

Salah satu lokasi yang paling sering dikunjungi oleh pengunjung Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pelabuhan Ratu adalah Buddha Empat Rupa atau Four Faces Buddha (Se Mien To). Dari altar utama, Anda perlu menuruni beberapa anak tangga terlebih dahulu kemudian belok ke kiri dan menaiki anak tangga kembali. Kali ini Anda perlu menaki cukup banyak anak tangga untuk mencapai Four Faces Buddha. Sebelum tiba, Anda akan menjumpai sejenis burung emas penjaga Buddha Empat Rupa.

Disebut empat rupa karena di sini Anda dapat memohon 4 tipe rupa, yaitu Kesehatan, Jodoh, Rejeki dan Keselamatan. Anda perlu mengitari Four Faces Budhha ini searah jarum jam. Jangan terbalik ya.

Di sini Anda dapat juga menikmati pemandangan lautan lepas Pantai Selatan Samudra Hindia dengan pemandangan yang lebih luas daripada di altar utama. (lj)





Pemandangan Lautan Samudra Hindia dari Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pelabuhan Ratu

Pernahkah Anda membayangkan suatu lautan luas terbentang dan tidak berujung di depan Anda? Tentunya ada suatu perasaan takjub akan indahnya pemandangan yang sedang Anda lihat. Tentunya juga membuat Anda menjadi ngeri dan takut apabila Anda terombang-ambing di lautan yang sangat luas dan tak berujung tersebut. Apalagi itu adalah Laut Pantai Selatan Jawa yang terletak di Samudra Hindia yang penuh dengan aroma mistik dan gaib.

Ya, itulah sekelumit gambaran ketika Anda menikmati pemandangan lautan Samudra Hindia dari Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pelabuhan Ratu. (lj)






Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pelabuhan Ratu


Satu lagi tempat wisata yang ada di Pelabuhan Ratu, yaitu Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pelabuhan Ratu. Vihara ini tepat berlokasi di Pantai Loji, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Vihara ini dibangun di suatu perbukitan, sehingga ada sekitar 500-an anak tangga yang perlu dilalui untuk mengitari seluruh lokasi di Vihara ini. Tentu saja dengan terletak di ketinggian ini, maka Anda dapat melihat pemandangan yang menakjubkan yang berada di sekelilingnya, terutama lautan luas yang terbentang di Samudra Hindia.

Ketika Anda memulai menaiki satu per satu anak tangga, maka Anda akan segera menemukan Altar Dewi Bumi yang baru dibangun di bulan November tahun 2009 ini oleh salah seorang donatur. Kemudian, Anda juga akan menemukan Buddha Julaihut, yang disusul dengan Altar Utama Dewi Kwan Se Im Pu Sa. Jangan salah, ini bukanlah lokasi tertinggi. Masih ada Buddha Empat Rupa (Four Faces Buddha/Se Mien To) ketika Anda menaiki anak tangga yang lebih tinggi lagi.

Hal yang perlu diingat ketika Anda mengunjungi Vihara ini adalah Anda dilarang keras untuk membuang sampah sembarangan, membawa minuman keras/beralkhol, membuat keributan, berpacaran/asusila, membawa senjata api/tajam, merusak/mengotori sarana ibadah, dan perjudian. Peraturan ini selalu terpasang di setiap sudut Vihara.

Jika Anda ingin menuju Vihara ini dari Jakarta, maka ikutilah langkah-langkah berikut. Masuk menuju Tol Jagorawi, kemudian keluar di Ciawi dan mengambil arah ke Sukabumi. Ketika tiba di Cibadak, ambil arah ke kanan menuju Pelabuhan Ratu. Ikuti jalan utama hingga sekitar 30 km. Lalu belok ke arah kiri untuk menuju Pantai Loji. Hati-hati banyak jalanan berbatu dan rusak di sekitar Vihara. Sebelum Anda tiba di Vihara, Anda akan menjumpai pos-pos retribusi tak resmi dengan tarif masing-masing sekitar Rp. 5.000,-. Untuk parkir tidak menginap, Anda juga akan dikenakan Rp. 5.000,-.

Jangan pula Anda khawatir apabila Anda tiba di tengah malam, karena Vihara ini menyediakan tempat untuk bermalam. Jika Anda tidak ingin menginap di Vihara, ada juga hotel yang berlokasi tepat sebelum lokasi parkiran Vihara.

Anda suka bersembhayang di Vihara-vihara? Pastikan untuk tidak lupa mengunjungi Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa Pelabuhan Ratu ini. (lj)

Ada sekitar 500 anak tangga di Vihara ini

Altar Dewi Bumi

Buddha Julaihut

Altar Utama




Lonceng

Liong

Pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi


Anda sedang mengunjungi kota Sukabumi? Tidak ada salahnya Anda menyempatkan diri untuk berkunjung ke pantai di ujung selatan Jawa Barat ini. Terletak hanya 60 km dari kota Sukabumi dan dengan jarak tempuh sekitar 2 jam, sangat memungkinkan bagi Anda untuk mengunjungi pantai yang satu ini. Ya, inilah Pantai Pelabuhan Ratu. Salah satu tempat wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan ini memiliki pantai yang indah, bersih dan dikelilingi dengan pasir putih yang mempesona. Pantai ini sendiri tidak terlalu luas seperti halnya pantai-pantai umumnya di Indonesia.

Pantai ini terletak di ibukota kabupaten Sukabumi, yaitu Pelabuhan Ratu. Pantai yang terletak di sepanjang pesisir Samudra Hindia ini cukup rawan terhadap bahaya tsunami. Namun jangan khawatir karena pemerintah setempat telah membuat zona aman dari bahaya tsunami di lokasi yang lebih tinggi dari pantai.

Selamat berlibur...
Cintailah wisata alam Indonesia... (lj)